1. Rasulullah SAW senantiasa menyebut nama Allah SWT saat pertama kali akan menyantap makanan dan menutupnya dengan bacaan hamdalah [alhamdulillah]. Seorang pembantu Rasulullah SAW meriwayatkan bahwa saat Rasulullah SAW hendak menyantap makanan, dia mendengar beliau mengucapkan, “Bismillah.” Dan setelah selesai makan, beliau senantiasa mengucapkan, اللَّهُمَّ أَطْعَمْتَ وَأَسْقَيْتَ وَأَغْنَيْتَ وَأَقْنَيْتَ وَهَدَيْتَ وَجْتَبَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَعْطَيْتَ
“Ya Allah, Engkaulah Dzat Pemberi makan dan Pemberi minum, Engkalu Dzat pemberi kekayaan dan yang melenyapkannya, Engkaulah Dzat Pemberi hidayah dan Pemilih [kepada siapa hidayah itu diberikan]. Kepada-Mulah segala puji atas segala yang Engkau berikan.”[1]
Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Setiap kali selesai makan, Rasulullah SAW selalu mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah SAW [atas rezeki] yang banyak, yang baik dan yang diberkahi. Selain diri-Nya merasa cukup, tidak mau dibagi dan tidak dibutuhkan [oleh manusia] wahai Rabb kami.”[2]
2. Rasulullah SAW senantiasa mengajarkan tatacara makan kepada anak-anak yang melihat atau hadir bersama beliau. Umar bin Abi Salamah Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW berkata kepadaku, “Hai ghulam [panggilan untuk anak-anak], sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan santaplah apa yang ada di hadapanmu.”[3]
Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabatnya untuk membaca asma’ Allah SWT saat akan menyantap makanan, namun tidak dengan sikap yang keras. A’isyah Radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ketika salah seorang dari kalian akan makan, maka sebutlah nama Allah SWT terlebih dahulu. Jika ia lupa menyebut nama Allah SWT pada saat pertama kali akan makan, maka ucapkanlah, ‘bismillah awwalahu wa akhirahu.’” [dengan menyebut nama Allah SWT untuk awal dan akhirnya].[4]
Rasulullah SAW senantiasa makan dengan tangan kanan dan menyukai [menganjurkan] segala sesuatu dengan tangan kanan, baik itu saat makan, minum maupun mengenakan pakaian.[5]
Rasulullah SAW juga senantiasa menasehati dan mengajarkan etika yang baik kepada setiap orang yang berperilaku jelek ketika menyantap makanan. Rasulullah SAW memerintahkan Umar bin Abi Salamah dengan berkata, “Hai Ghulam, sebutlah nama Allah SWT, makanlah dengan tangan kananmu dan santaplah apa yang ada di hadapanmu.”[6]
Dari Salamah bin Al-‘Akwa dikisahkan ada seorang lelaki yang makan di samping Rasulullah SAW dengan tangan kirinya, maka beliau pun berkata kepadanya, “Makanlah dengan tangan kananmu.”
Lelaki itu berkata, “Saya tidak bisa.”
Rasulullah SAW berkata, “Semoga kamu benar-benar tidak bisa melakukannya. Sungguh tidak ada yang menghalanginya untuk melakukan itu [makan dengan tangan kanan] kecuali kesombongan.” Setelah itu, lelaki itu sama sekali tidak dapat menggerakkan tangannya untuk kembali meletakkan makanan ke mulutnya.[7]
4. Dari Ibnu Umar Radhiyallau ‘anhuma, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanan. Jika minum, maka minumlah dengan tangan kanannya. Sesungguhnya syetan makan dan minum dengan tangan kirinya.”[8]
[1] Hadits ini diriwayatkan oleh An-Nasaa’i dan Ahmad dalam Musnad-nya [4/337]. Sanad hadits ini shoheh.
[4] Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dengan nomor; 1858, kitab Al-Ath’imah. Tentang hadits ini, At-Tirmidzi berkomentar bahwa derajat hadits ini hasan shoheh. Abu Dawud dengan nomor; 3767, dan hadits di atas adalah redaksinya.
[6] Muttafaq ‘alaihi, al-Bukhari dengan nomor; 5376, kitab Al-Ath’imah, Fath Al-Bari [9/43], dan Muslim dengan nomor; 2022, dalam kitab Al-Asyribah.
[7] Hal ini sebagai bukti dikabulkannya doa Rasululllah SAW. Ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bergaya hidup eropa yang selalu makan dan minum dengan tangan kiri mereka. Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim nomor; 2021 dalam kitab Al-Asyribah dan Ahmad [4/46].
Disadur dari buku berjudul Jamuan Makan Bersama Rasulullah SAW
An-Naba -Solo
0 comments:
Post a Comment